Djokjakarta

Sunday, 29 December 2013

Malioboro 1948

suasana ketika pasukan militer Belanda melakukan agresinya yang kedua pada tanggal 19 Desember 1948. Tampak dalam gambar tiga personil militer Belanda berdiri di atas trotoar Malioboro di depan deretan toko dan pedagang kaki lima. Tampak bahwa trotoar di depan toko-toko itu masih terbuka (belum beratap-menyatu dengan atap toko seperti sekarang). Jalan Malioboro yang tampak dalam gambar itu benar-benar lengang kecuali terisi oleh para pedagang yang berkegiatan di sisi-sisi jalan. Barangkali orang-orang Yogyakarta waktu itu takut memasuki jantung kota yang telah diduduki Belanda. Mereka (termasuk para gerilyawan) memilih berdiam di luar kota.