Wiyogo Atmo Darminto
Wiyogo
adalah seorang militer tulen, ia memulai karir di Kota Yogyakarta. Pada
tahun 1945 Wiyogo terlibat dalam pertempuran bersenjata di Kotabaru,
Yogyakarta, ia memegang 150 pasukan bersenjata tajam dan senapan bayonet
menyerang markas bersenjata Jepang itu. Serangan itu sendiri dipimpin
seorang Kapten berusia muda bernama Suharto,
Setelah
pertempuran Kotabaru Yogyakarta, Wiyogo bertugas sebagai komandan kompi
pasukan pengamanan kota Yogyakarta. Suharto yang saat itu berpangkat
Letnan Kolonel diangkat jadi Komandan Wehrkreise X dan membawahi pasukan
Wiyogo. Saat menjelang serangan umum 1949. Wiyogo berada di sektor
barat kota Yogyakarta, ia menempati sebuah rumah kosong di jalan
Wirobradjan (sekarang seberang SMAN 1 Yogyakarta -dekat pasar klithikan
Yogya) sebagai markas pasukan Wiyogo yang juga lebih dikenal Kompi Wiyogo.
Ketika pertempuran Janur Kuning meledak di seantero kota Yogya, pasukan
Wiyogo banyak bergerak di sekitar Lempuyangan belakan stasiun kereta
api. Di sana kemudian Pasukan Wiyogo masuk ke sekitar wilayah Malioboro
pada sekitar pukul 7.00 wib dan mundur ke utara pada jam 10.15 wib.
Pasukan Wiyogo juga yang berhasil memitraliyur 15 serdadu Belanda yang
berjaga-jaga di depan betheng Keraton. Setelah pertempuran selesai
Wiyogo melapor pada Suharto dan menjelaskan penyerangannya.
Pada saat serah terima kekuasaan setelah Belanda sepakat keluar dari
Indonesia, Wiyogo diangkat sebagai kepala protokoler serah terima
pasukan. Setelah Perang Yogya 1949 karir Wiyogo tampaknya tenggelam..
No comments:
Post a Comment