Djokjakarta

Wednesday, 24 December 2014

Kedudukan Pasukan Belanda di Yogyakarta,1948


KEDUDUKAN PASUKAN BELANDA
DI YOGYAKARTA, 1948
Pasukan Belanda di Daerah Istimewa Yogyakarta berkekuatan 1 Brigade Infanteri (Brigif T). Brigade ini juga di perkuat dengan satuan para,satuan lapis baja (tank dan panser), unsure bantuan tempur dan unsurer bantuan administrasi. Brigade T dipimpin oleh Kol. Van Langen, menempatkan markas komandonya di hotel Tugu dan terdiri 3 batalion infanteri. Dua Yonif berada di luar kota dan satu Yonif di dalam kota. Secara fsik kekuatan Brigade T lebih besar dari 3 Yonif,karena di perkuat juga dengan satuan Knil. Pasukan belanda yang berada di dalam kota berkekuatan 1 Batalion dari 1-15 RI diperkuat satuan tank dan panser serta satuan Knil di bawah komando Mayor J.F.Scheers.
Di dalam kota :
1.       Markas komando : Benteng Vredeburg (1-15RI)
2.       1 Kompi campuran antara tentara belanda dan Knil berada di kompleks vredeburg,
       Gedung Agung dan kantor pos. di benteng vredeburg juga terdapat satuan tank dan panser.
3.       1 Kompi berada di kompleks kota baru dan gondokusuman
4.       2 peleton di pabrik Watson , pasukan belanda disini sebagian besar terdiri dari Knil.
5.       1 peleton di kompleks Hotel Tugu dan Hotel Merdeka
6.       1 peleton di kompleks Taman Sari dan Pojok Benteng
7.       1 peleton di pabrik Ainem.
8.       Masing-masing 1 regu campuran tentara belanda dan Knil berada di sekitar :
a.       Pertigaan Ngabean (sebelah utara statsiun KA)
b.      Wirogunan
c.       Lempuyangan (kantor DPLAD)
d.      Ngampilan
e.      Pingit
f.        Asrama Sentul
g.       MBT
h.      Sosrowijayan
9.       Gondolayu
10.   1 peleton di kantor kedaulatan rakyat
11.   1 peleton di kantor polisi ngupasan
12.   Pos Belanda terdiri dari kelompok sampai 4 orang ditempatkan di sepanjang jalan
      Malioboro, pertigaan ngabean, Jetis dan tempat strategis lainnya seperti alun-alun utara dan
      Klitren.

Di luar kota :

Ada 2 Yonif Belanda yang berada di luar kota ialah Yonif 5-5 RI dan Yonif 3-15 RI. Yonif 5-5RI dipimpin Letkol Giraad dan bermarkas di Bantul. Yonif 3-15 RI di pimpin Mayor Vaessens dan bermarkas di Tanjung tirto. Kedudukan pasukan belanda yang diluar kota bila dilihat berdasarkan pembentukan SWK adalah sebagai berikut :
1.  Pasukan belanda di daerah SWK 102. Induk pasukan Yonif 5-15RI berada di Bantul, dengan satuan-    satuannya :
a.       1 Ton di Kota Gede
b.      1 Ki di Bantul
c.       1 Ru di Barongan
d.      Gesikan (pabrik gula)
e.      1 Ru di Padokan (pabrik gula)
f.        1 Ton di Plered
g.       1 Ru di Karangsemut

2.       Pasukan Belanda di daerah SWK 103/A :
a.       1 Ton di Medari
b.      1 Ton di Beran
c.       1 Ton di Cebongan (pabrik gula)
d.      1 Ton di Tempel

3.       Pasukan Belanda di daerah SWK 103 :
a.       1 Ton di Pedes
b.      1 Ton di Gamping

4.       Pasukan Belanda di daerah SWK 104 :
a.       1 Ki di Kaliurang
b.      1 Ton di Pakem
c.       1 Ton di Kalasan
d.      1 Ton di Prambanan

5. Pasukan Belanda di daerah SWK 105. Induk Pasukan Yonif 3-15RI di Tanjungtirto, dengan satuan-satuanya :
a.       1 Ki di Maguwo ( pangkalan udara )
b.      1 Ki di Tanjungtirto ( pabrik gula )
c.       1 Ton di Berbah ( pabrik gula )
d.      1 Ton di Piyungan
e.      1 Ton di Pos Cot Patuk

6. Pasukan Belanda di daerah SWK 106 ; 1 Ki Bantuan (OST) di bantar dari Yonif 5-5RI. Kompi ini bertugas untuk mengamankan Bantar/Klangon

Pasukan Belanda yang dapat di kerahkan dalam waktu singkat untuk memperkuat Brigade T di Yogyakarta adalah :
1.       1 Brigif pimpinan Kolonel Van Zanten yang berkedudukan di Magelang. Brigif ini mampu mengerahkan   1 Yonif diperkuat dengan satuan Tank dan Panser, terkenal sebagai Batalion Gajah Merah dan Andjing NICA yang mempunyai pengalaman tempur di Burma, Bali (1946), dan Palembang (1947).
2.  Dari Semarang minimal dapat dikerahkan 1 Yonif diperkuat dengan satuan tank dan panser. Dibandingkan dengan pengerahan Yonif belanda di Magelang, Pengerahan satuan dari Semarang memerlukan waktu lebih lama.

Sumber : Buku Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, Latar Belakang dan Pengaruhnya
                 Hal 165 - 172

No comments:

Post a Comment