KEDUDUKAN
PASUKAN BELANDA
DI
YOGYAKARTA, 1948
Pasukan
Belanda di Daerah Istimewa Yogyakarta berkekuatan 1 Brigade Infanteri (Brigif
T). Brigade ini juga di perkuat dengan satuan para,satuan lapis baja (tank dan
panser), unsure bantuan tempur dan unsurer bantuan administrasi. Brigade T
dipimpin oleh Kol. Van Langen, menempatkan markas komandonya di hotel Tugu dan
terdiri 3 batalion infanteri. Dua Yonif berada di luar kota dan satu Yonif di
dalam kota. Secara fsik kekuatan Brigade T lebih besar dari 3 Yonif,karena di
perkuat juga dengan satuan Knil. Pasukan belanda yang berada di dalam kota
berkekuatan 1 Batalion dari 1-15 RI diperkuat satuan tank dan panser serta
satuan Knil di bawah komando Mayor J.F.Scheers.
Di dalam kota
:
1.
Markas komando : Benteng Vredeburg (1-15RI)
2.
1 Kompi campuran antara tentara belanda dan Knil
berada di kompleks vredeburg,
Gedung
Agung dan kantor pos. di benteng vredeburg juga terdapat satuan tank dan
panser.
3.
1 Kompi berada di kompleks kota baru dan
gondokusuman
4.
2 peleton di pabrik Watson , pasukan belanda
disini sebagian besar terdiri dari Knil.
5.
1 peleton di kompleks Hotel Tugu dan Hotel
Merdeka
6.
1 peleton di kompleks Taman Sari dan Pojok
Benteng
7.
1 peleton di pabrik Ainem.
8.
Masing-masing 1 regu campuran tentara belanda
dan Knil berada di sekitar :
a.
Pertigaan Ngabean (sebelah utara statsiun KA)
b.
Wirogunan
c.
Lempuyangan (kantor DPLAD)
d.
Ngampilan
e.
Pingit
f.
Asrama Sentul
g.
MBT
h.
Sosrowijayan
9.
Gondolayu
10.
1 peleton di kantor kedaulatan rakyat
11.
1 peleton di kantor polisi ngupasan
12.
Pos Belanda terdiri dari kelompok sampai 4 orang
ditempatkan di sepanjang jalan
Malioboro,
pertigaan ngabean, Jetis dan tempat strategis lainnya seperti alun-alun utara
dan
Klitren.
Di luar kota :
Ada 2 Yonif Belanda yang berada di luar
kota ialah Yonif 5-5 RI dan Yonif 3-15 RI. Yonif 5-5RI dipimpin Letkol Giraad
dan bermarkas di Bantul. Yonif 3-15 RI di pimpin Mayor Vaessens dan bermarkas
di Tanjung tirto. Kedudukan pasukan belanda yang diluar kota bila dilihat
berdasarkan pembentukan SWK adalah sebagai berikut :
1. Pasukan belanda di daerah SWK 102. Induk pasukan
Yonif 5-15RI berada di Bantul, dengan satuan- satuannya :
a.
1 Ton di Kota Gede
b.
1 Ki di Bantul
c.
1 Ru di Barongan
d.
Gesikan (pabrik gula)
e.
1 Ru di Padokan (pabrik gula)
f.
1 Ton di Plered
g.
1 Ru di Karangsemut
2.
Pasukan Belanda di daerah SWK 103/A :
a.
1 Ton di Medari
b.
1 Ton di Beran
c.
1 Ton di Cebongan (pabrik gula)
d.
1 Ton di Tempel
3.
Pasukan Belanda di daerah SWK 103 :
a.
1 Ton di Pedes
b.
1 Ton di Gamping
4.
Pasukan Belanda di daerah SWK 104 :
a.
1 Ki di Kaliurang
b.
1 Ton di Pakem
c.
1 Ton di Kalasan
d.
1 Ton di Prambanan
5. Pasukan Belanda di daerah SWK 105. Induk Pasukan
Yonif 3-15RI di Tanjungtirto, dengan satuan-satuanya :
a.
1 Ki di Maguwo ( pangkalan udara )
b.
1 Ki di Tanjungtirto ( pabrik gula )
c.
1 Ton di Berbah ( pabrik gula )
d.
1 Ton di Piyungan
e.
1 Ton di Pos Cot Patuk
6.
Pasukan Belanda di daerah SWK 106 ; 1 Ki Bantuan
(OST) di bantar dari Yonif 5-5RI. Kompi ini bertugas untuk mengamankan
Bantar/Klangon
Pasukan Belanda yang dapat di kerahkan
dalam waktu singkat untuk memperkuat Brigade T di Yogyakarta adalah :
1.
1 Brigif pimpinan Kolonel Van Zanten yang
berkedudukan di Magelang. Brigif ini mampu mengerahkan 1 Yonif diperkuat dengan
satuan Tank dan Panser, terkenal sebagai Batalion Gajah Merah dan Andjing NICA
yang mempunyai pengalaman tempur di Burma, Bali (1946), dan Palembang (1947).
2. Dari Semarang minimal dapat dikerahkan 1 Yonif
diperkuat dengan satuan tank dan panser. Dibandingkan dengan pengerahan Yonif
belanda di Magelang, Pengerahan satuan dari Semarang memerlukan waktu lebih
lama.
Sumber : Buku Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta,
Latar Belakang dan Pengaruhnya
Hal 165
- 172
No comments:
Post a Comment